Minggu, 31 Oktober 2010

Mengapa Terdapat Perbedaan Selera Musik

Dunia ini diciptakan tuhan bagaikan kumpulan nada-nada yang diharmonikan di dalam satu symphony yang selaras, seimbang dan sempurna. Penyatuan unsur-unsur kehidupan membutuhkan waktu yang lama. Unsur-unsur kehidupan tersebut memiliki warna yang berbeda-beda selayaknya hati dan kesenangan manusia yang berbeda-beda pula. Kesenangan akan sesuatu di dapat dari sebuah proses yang berbeda-beda oleh setiap manusia, hal ini menyebabkan terdapat perbedaan pandangan akan sesuatu yang dianggap menyenangkan, termasuk di dalamnya musik.
Bila berbicara mengenai perbedaan mengenai kesenangan seseorang mengenai musik maka akan lebih baik memandangnya dari beberapa sudut. Kita akan mengawali dari sudut filsafat yang melihat pengalaman akan keindahan akan berpengaruh terhadap kesan estetis yang ditangkap oleh seseorang, pada area ini kesan estetis tersebut berasal dari sebuah musik. Dalam area ini pemahaman mengenai musik berbeda karena setiap manusia mempunyai pengalaman yang berbeda-beda mengenai musik yang pernah di dengar oleh dirinya. Dari pernyataan tersebut, pengalaman mendengarkan musik menjadi aspek yang penting untuk memperlebar kesenagan manusia akan suatu musik.
Pengalaman mengenai musik dapat dimulai sejak manusia masih di dalam kandungan seorang ibu lalu dilanjutkan saat ia lahir ke dunia. Saat masih di kandungan dan baru saja lahir (bayi), manusia sangat sensitif dengan lagu-lagu yang memiliki komposisi yang sempurna selayaknya shymphony. Banyak orang beranggapan bahwa musik klasik adalah musik yang cocok di denggarkan manusia saat mereka masih kecil dan balita. Saat sejak kandungan dan balita bila telinga manusia telah terbiasa mendengaran melodi-melodi maka hal itu akan mempermudah manusia untuk menyukai musik kedepannya. Saat manusia berkembang menjadi anak-anak, jiwa adaptif mereka berkembang dengan cepat, apapun yang di dengarnya akan masuk ke dalam otak dan berpengaruh terhadap persepsi dia akan sebuah musik. Pada taraf ini, orang-orang terdekatnya seperti orang tua sangat berpengaruh terhadap pengalaman estetis mengenai musik sang anak.sederhananya saja, bila orang tua kita suka mendengarkan musik jazz di rumah, maka secara tidak langsung sang anak juga mendengarkannya, dan ini menciptakan kesan pengalaman di diri sang anak mengenai musik yang berjenis jazz tersebut, sehingga kesenangan dan kesukaan jenis musik jazz muncul.
Saat beranjak remaja, hasrat manusia untuk menemukan hal-hal baru membumbung tinggi. Dan biasanya rasa untuk mencari sesuatu yang baru dan yang cocok pada dirinya sangat dipengaruhi dari seberapa besar orang tua mempengaruhi pengalaman musik mereka saat masih anak-anak. Bila pengaruh yang ditanam oleh orang tua sudah sangat besar, sang anak yang beranjak remaja pun akan mencari hal-hal yang berhubungan dengan apa yang diberikan orangtua mereka. Dan bila pengaruh tidak terlalu besar, maka mereka akan mencari hal-hal baru yang bisa mereka dapatkan di luar lingkungan rumah, seperti teman, radio, internet, dan televisi.
Proses pengalaman mengenai musik saat mereka beranjak dari remaja ke dewasa akan menjadi tonggak pertama pendirian mereka mengenai musik. Bila pengalaman keindahan yang mereka dapat dari musik-musik yang mereka dengar itu datar-datar saja, maka kecintaan dan kesenangan mereka akan suatu musik pun akan biasa-biasa saja. Hal ini terbalik bagi mereka yang mampu dan bisa mendapatkan pengalaman-pengalaman estetis musik. Saat masa itu sense mengenai bagaimana musik dirasakan sudah mulai tumbuh, dan mereka bisa merasakan jiwa mereka menyatu dengan musik, bahkan lebih jauh lagi menganggap bahwa hidup mereka tidak bisa dipisahkan dari musik. Ada suatu kemungkinan perbedaan hal ini bisa berdampak dari kepekaan mereka mengenai musik yang bagus secara kualitas. Bagi mereka yang tidak dapat merasakan pengalaman-pengalaman estetis secara mendalam, maka ada kemunkinan mereka hanya dapat merasakan dan menikmati musik-musik mainstream atau populer. Tetapi sebaliknya bagi mereka yang dapat merasakan pengalaman-pengalaman estetis tersebut secara mendalam dan menjadikan musik sebagai bagian hidupnya maka mereka dapat mendengarkan dan menikmati musik-musik yang segmented yang biasanya musik-musik tersebut memiliki nilai-nilai estetis yang lebih besar di dalamnya.

4 komentar:

Unknown mengatakan...

setuju gue, orang tua emang punya andil dalam menentukan selera musik, dan contohnya itu gue banget dimana bokap gue seneng banget ama musik jazz dan seneng banget muterin lagu-lagu macem Kenny G, Deodato, Michael frank, gue waktu kecil sempet kebawa dan suka lagu-lagu jazz tersebut, tapi semakin umur dan pengalaman bermusik gue bertambah, selera musik gue pun langsung berubah drastis, gue mulai menyukai berbagai genre macem experimental pop, britpop, electronic,postrock, ambient dan sebagian besar musik yg gue dengerin itu berasal dari daratan nordic dan scandinavia. Entah mengapa musik dari sana dengan genre apapun enak di kuping gue.

pastipds mengatakan...

iya,betul sekali musik-musik asal nordic dan scandinavia begitu apik dan hangat di dengar.

lalu siapa dan apa yang membuat anda berpindah selera musik? teman atau media seperti radio atau tv atau internet?

Unknown mengatakan...

banyak. dulu waktu sd gue suka nonton mtv gara2 kakak gue suka nonton mtv, disini kakak gue berpengaruh banget, nah mulai smp gue mulai lepas dari pengaruh kakak gue disini gue udah mulai mengenal radio. banyak lagu2 indie yg nyantol dikuping gue, ampe gue catetin judul dan penyanyinya. waktu itu belum ada yg namanya download dan kasetnya juga jarang yg jual, jd hanya mengandalkan request. jadi paling bete kalo dengerin radio tapi penyiarnya ga nyebutin judul dan nama penyanyinya. dan pas SMA tuh surga banget, gue menemukan 'soulmate' yang selera musiknya sama banget. waktu itu gue penasaran banget sama royksopp dan mew dan dia langsung ngopiin gue album2nya kedua artist tersebut dan ngajarin gue yg namanya download. saat itu gue juga diperkenalkan ama KoC dan gue langsung jatuh cinta dan ampe hafal lagu-lagunya KoC. Dan pas kuliah gue lebih banyak menemukan teman dengan selera musik yang bagus, apalagi pas masuk RTC dan mengenal yg namanya last fm...wah tambah berwarna aja musik gue...haha

pastipds mengatakan...

wow... keren sekali perjalan musik lo mit,,
bagus-bagus..
kalo gw agak sedikit beda, dari kecil bonyok gw jarang memutarkan musik. karna gw anak tunggal. nah gw kenal musik juga gara-gara gw cari-cari sendiri di Radio di smp kelas 1. beruntungnya radio itu adalah MTV on sky. jadi lagu-lagunya sangat bervariasi dan mendidik. setelah itu proses pengalaman musik gw hampir sama dengan lo sampe kuliah. bedanya kalo gw pas smp kelas 1 sampe sma kelas 1 sempat merekam sendiri via kaset lagu2 unik yang di putar di radio hehehhehe

Posting Komentar

 

About Me

Foto saya
orang yang unik dan tidak menyukai hal-hal yang berbau mainstream