Senin, 01 November 2010

Mengapa Terdapat Perbedaan Selera Musik (bagian 2)

Setelah mencoba menjawab pertanyaan tersebut  pada bagian pertama sebelumnya, pada kesempatan ini saya akan menjawab pertanyaan ini dari sudut pandang saya sendiri. Sebenarnya yang membuat mengapa terdapat perbedaan selera musik itu banyak sekali. Salah satunya memang dari pengalaman kita tentang musik dan orang-orang serta media di sekitar kita. Tetapi hal yang paling bertanggung jawab adalah diri kita masing-masing akan perbedaan tersebut. Diri kita mempunyai hak untuk menilai dan mengapresiasi sesuatu, termasuk musik. Selera memang sangatlah personal, tidak banyak yang bisa digali dari pertanyaan mengapa anda suka musik yang satu ini, dia mungkin hanya bisa mengatakan bahwa saya suka  musik karena ini indah dan enak untuk dinikmati. Pernyataan tersebut memang sangatlah bersifat subjektif.
Sebenarnya ada sesuatu yang membuat seseorang menyatakan pendiriannya terhadap suatu musik. Ada yang dari dalam diri manusia dan ada yang dari luar diri manusia. Kalau yang dari dalam diri manusia tersebut sangatlah susah untuk didefinisikan, karena mungkin itu adalah suatu pemberian dari tuhan kepada orang tersebut untuk dapat mendengarkan berbagai jenis musik dan menikmati musik yang tidak mainstream. Saya menilainya ini adalah pemeberian dari tuhan bila kita memiliki sense musik yang bagus dan berhasil keluar dari lingkaran yang dibentuk oleh manusia itu sendiri, dalam area ini yang dimaksud manusia tersebut adalah sebuah industri musik.
Faktor dari luar yang menyerang kita adalah industri musik itu sendiri. Kebanyakan orang telah dihegemoni oleh industri musik, dalam artian lebih sederhana, kita secara tidak langsung menerima bahwa musik yang bagus adalah musik yang industri musik berikan di media-media konvesional seperti radio dan tv yang pada dasarnya memiliki nilai yang kurang bagus baik dari segi kualitas dan aspek estetikanya. Kita dipaksa untuk mengikuti selera pasar yang dibuat oleh industri musik. Bagi mereka yang tidak terkena hegemoni berkemungkinan besar mendapatkan pengalaman-pengalaman estetika musik yang lebih dari yang lainnya sehingga selera musik mereka pun berbeda dan menjadi lebih dapat menikmati musik yang beragam.
Aspek lainnya yang membuat terdapat perbedaan selera adalah aspek akses manusia itu sendiri untuk mendapatkan karya-karya yang beragam yang mungkin memiliki kualitas yang lebih bagus. Kebanyakan orang menerima secara mentah-mentah karena mungkin mereka hanya mendapatkan asupan musik yang itu-itu saja dari media konvesional tv dan radio yang sebelumnya sudah di set oleh industri musik. Terpaan yang dilakukan terus menerus setiap harinya membuat kita beranggapan bahwa itulah musik yang bagus. Di lain pihak bagi kelompok manusia yang memiliki akses lebih (biasanya lewat internet) mendapatkan warna-warna  baru dari karya-karya musik yang pemusik berikan. Pandangan mereka yang memiliki akses tersebut lebih lebar dan luas, sehingga terhampar pilihan-pilihan lainnya. Hal inilah yang mungkin menjadi dasar mengapa terdapat perbedaan selera dan penilaian akan suatu karya musik.

2 komentar:

D mengatakan...

experiences define who you are...gitu gak sih kira2 kt lo..hahaha...
Gw suka musik apa atau elo suka musik apa...setiap orang memang berhak memilih..walau semua orang sering mengkotak-kotakkan sebuah musik,it's not me...hahaha (gaya) Menurut gw musik itu hasil perasaan seseorang, hasil karya yg dtngnya dr dlm diri..tuh yg ga ada d tulisan lo..bahwa orang memilih selera musiknya bedasarkan hati, karena nilai kesamaan. Entah dr liriknya atau dari alunannya yg menbawa berbagai emosi.. <<-- koment gw kepanjangan ya..

pastipds mengatakan...

yuph, terimakasih bintang timur, sepertinya selera memang tidak dapat dipisahakan dari kehendak hati dan nilai kesamaan dan dapat berbagi emosi..
komen anda nggak kepanjangan kok, saya suka dengan tambahan yang anda berikan, dan mungkin akan saya tambahkan di tulisan saya..
thx ya

Posting Komentar

 

About Me

Foto saya
orang yang unik dan tidak menyukai hal-hal yang berbau mainstream